Togel Terpercaya

(Part 2) Jaran Goyang : Pengakuan Mila

Mbah Ngesot

Soal bunga, Ahmad nomor satu. Meja kerja Mila sudah macam toko bunga saja. Setiap hari Ahmad membeli bunga untuk Mila. Tindakan Ahmad tidak dapat dilarang oleh siapa pun termasuk yang punya mejanya. Mila sudah berkali-kali melarang lelaki itu agar berhenti membelikannya bunga, tapi Si Ahmad ini memang bebal. Cinta sudah membutakannya, ia ingin menjadi lelaki yang romantis. Namun, yang ada malah Mila tambah jijik padanya.

Bukan hanya di kantor saja, Mila juga diteror di rumahnya. Sudah tidak terhitung berapa jumlah boneka dan bunga yang ia buang setiap harinya. Bahkan, kalau malam minggu Si Ahmad ini sengaja apel ke rumah Mila. Tidak tahu malu, tapi memang jatuh cinta bisa memusnahkan rasa malu. Setiap hari, Ahmad mengajak Mila jalan bareng dan selalu ditolak.

Makanya, malam ini adalah malam yang paling bahagia buat Ahmad karena akhirnya Mila mau diajak jalan bareng. Selesai mematut diri, ia mengunci pintu kamar kosnya. Kemudian menyalakan mesin motor butut miliknya, seketika asap kental keluar dari knalpot motornya. Seperti seorang kakek yang terbatuk-batuk, motor itu berjalan perlahan meninggalkan asap yang memenuhi jalanan.

Di restoran, Mila sudah lebih dulu datang. Ia duduk sambil memainkan smartphone ditemani segelas jus mangga. Mila memang sosok wanita yang cantik dan sedap dipandang. Tubuhnya langsing, rambutnya tergerai indah sebahu, wajahnya oval, matanya sipit, ada lesung pipi di sebelah kanan, kulitnya putih, dan tubuhnya selalu harum parfum mahal. Selang beberapa saat, Ahmad datang sambil melambaikan tangan.

"Mila," dari pintu masuk restoran, ia memanggil nama Mila dengan sangat keras sehingga membuat para pengunjung melirik kepadanya.
Mila menggelengkan kepala, semakin kesal saja dia.
"Maap aku telat. Kamu udah nunggu lama?"
"Lumayan," jawab Mila singkat dan ketus.
Seorang pelayan mendekati mereka sambil membawa buku menu.
"Ada yang dapat saya bantu, Pak," tanya pelayan itu.

Ahmad meraih buku Menu dan langsung memesan sebuah steak dan jus lemon.

"Kamu mau pesan apa, Mil?"
"Enggak, kamu aja Mad, aku udah."
Setelah pelayan itu pergi, Mila mulai membuka obrolan.
"Jadi gini Mad, aku mau nikah jadi please jangan gangguin aku lagi, ya."

Ibarat kota Berlin yang dibom habis-habisan oleh tentara Uni Soviet, hati Ahmad hancur berantakan. Ahmad terdiam, tidak bisa menjawab apa-apa. Kedua matanya terbuka tapi tatapannya mati. Dadanya sesak seperti baru saja ada duri yang ditelannya.

"Please banget ya, Mad. Aku hargai perjuangan kamu selama ini. Tapi, kali ini aku minta kamu berhenti. Masih banyak wanita yang lebih baik dari aku. Dan, aku yakin kamu orang baik akan mendapatkan wanita baik juga."

"Aku cinta kamu, Mil."
"Aku tahu. Tapi, aku nggak bisa. Jadi, mulai detik ini jangan pernah ganggu aku lagi!"

Mila pamit begitu saja dari hadapan Ahmad yang tertunduk lesu. Sebuah steak dihidangkan di atas meja. Ahmad tidak memakannya, selang beberapa menit setelah Mila pergi. Ahmad bangun dan berjalan ke kasir. Makanannya masih utuh.

"Berapa, Mbak."
"Semuanya jadi tujuh ratus ribu rupiah."
Ahmad tertunduk lagi. Uangnya tidak cukup.
"Aku ada uang tiga ratus ribu. Boleh nggak aku ninggalin KTP dulu nanti besok aku bayar."

Kasir itu memanggil atasannya dan menjelaskan permasalahan Ahmad.
"Iya, Pak. Tinggalin aja KTP-nya," kata seorang lelaki sambil tersenyum ramah.

i jalan pulang, Ahmad melamun. Ia masih tidak menyangka kalau Mila akan secepat itu menikah. Ia bahkan tidak pernah tahu kalau Mila punya pacar. Motor bututnya melaju dengan kecepatan normal, tapi tiba-tiba saja seekor kucing hitam melintas di hadapannya. Sontak saja, Ahmad terkejut dan membanting motornya ke arah kanan lalu tercebur ke dalam sungai yang hitam, bau, dan kotor. Dengan panik, Ahmad berenang ke tepian. Kemudian duduk di pinggir sungai yang bau itu, ia mendongak ke langit sambil menangis. Nasibnya, sudah jatuh ketimpa tangga.

Nantikan cerita selanjutnya dari "Jaran Goyang" hanya di HORORR22

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "(Part 2) Jaran Goyang : Pengakuan Mila"

Posting Komentar